ADVOCACY AND IMPLEMENTATION

At this time many organizations of persons with disabilities is to advocate for, and what they really want is a justice, but justice is still very far away and the government's felt in Indonesia is still difficult to fulfill the rights of persons with disabilities, although often made much about the law protection for persons with disabilities, but it is not more laws just as any discourse. without a definite implementation. End of 2013, the government lowered relief to many people with disabilities but they were all impressed just to spend the state budget at the end of the year, and what is given to people with disabilities have not been able to change the lives and livelihood of persons with disabilities are 99% poor and have a very limited education , because what the government gave in contrast to what is desired by people with disabilities, medical assistive devices for persons with disabilities is important but more importantly something that can help improve the economy given that this is now in every province in Indonesia is no longer operational assistance for the organization of government and it really was sad. If we talk about the dignity of persons with disabilities of course it can not be separated from a good social life, but if people with disabilities living in poverty will remain difficult to obtain a recognition of equal rights in society. And preferably within disability organizations in their advocacy activities do not forget more trying to improve the economy for the disabled person, does not mean talking about law and justice is not important, but the first thing that can fix the economy as "job training or knowledge enhancement based economy. And in doing advocacy to governments, organizations of persons with disabilities should be all one voice, because it will further strengthen the presence of people with disabilities, what if the other one is different and it will remain to get justice

Related Posts:

    Wanita Difabel Calon Legeslatif Kota Kupang

    Jane Dalle adalah merupakan wanita pertama difabel yang mencalonkan diri sebagai calon legeslatif didaerah Pemilihan Kecamatan Maulafa kota Kupang , disamping pekerjaannya sebagai penjahit dia adalah Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Nusa Tenggara Timur , senin (6/12)ketika ditemui di rumahnya tengah memberikan pembelajaran menjahit kepada delapan wanita tuna rungu wicara di JL A Nisnoni Nomer 1 kelurahan Bakunase kota Kupang ,dengan penuh semangat Jane Dalle memberikan keterangannya ketika diwawancarai tentang keberadaanya ditengah para calon legeslatif 2014.sebagai berikut , Apa yang menjadi motivasi anda didalam mencalonkan diri sebagai calon Legeslatif 2014'' Motivasi saya sesungguhnya sangatlah sederhana '' saya hanya ingin agar harkat dan martabat kaum wanita pada khususnya wanita difabel di Nusa Tenggara Timur ini dapat ditempatkan sebagaimana mestinya ,bukan sesuatu berita yang baru bila wanita difabel khususnya didaerah-daerah seperti di Nusa Tenggara Timur ini hanya dipandang sebelah mata artinya masih dianggap tidak mempunyai suatu kemampuan sehingga kadang diperlakukan sangat menyakitkan hati . Apa yang anda maksudkan wanita difabel di Nusa Tenggara Timur hanya dipandang sebelah mata '' Budaya Belis atau mas kawin ketika seorang pemuda meminang seorang gadis ''sesungguhnya telah dapat memberikan suatu gambaran betapa masih sangat saratnya diskriminasi terhadap kaum terutama pada wanita difabel di Nusa Tenggara Timur , ukuran besar kecilnya mas kawin tersebut berdasarkan kwalitas fisik maupun intelektual dari seorang gadis tersebut , maka telah dapat dipastikan bahwa wanita difabel tidak ada harganya , hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kasus pelecehan yang dialami oleh para wanita difabel dan kurangnya keberpihakan hukum kepada wanita difabel , sehingga kasus-kasus tersebut begitu saja hilang tanpa berkas ,seperti kasus di yang terjadi di Kabupaten Belu pada tahun 2010 ,seorang wanita difabel diperkosa hingga hamil.ketika orang tua gadis menuntut pertanggungan jawaban dari pelaku oleh aparat desa hanya didamaikan dengan diberi kerugian satu ekor babi , mengapa hal itu dapat terjadi karena sikorban adalah seorang difabel Cerebralpasy (CP), dan masih banyak kejadian lain yang menempatkan wanita difabel pada posisi yang tidak menguntungkan Apakah anda yakin akan dapat terpilih menjadi Legeslatif 2014 '' Persoalan terpilih atau tidak ,bagi saya pribadi itu tidak menjadi suatu masalah , yang terpenting pada saat ini saya sebagai wanita difabel dari Nusa Tenggara Timur telah menujukkan bahwa saya telah berani mencalonkan diri sebagai legeslatif pada tahun 2014 , dan apa bila apa yang saya lakukan ini diridohi oleh Tuhan maka saya pun akan selalu menyuarakan keadilan bagi wanita difabel di Nusa Tenggara Timur , dengan pemenuhan kuota 30% keterwakilan wanita di didalam partai setidaknya adalah suatu peluang bagi wanita difabel didalam menunjukkan jati dirinya ,tanpa kita mencoba sama halnya kita bermimpi.

    Related Posts:

      Beasiswa untuk anak penyandang disabilitas di NTT

      Kupang selasa 26 November 2013 . keberadaan anak penyandang disabelitas di Nusa tenggara Timur masih memprihatinkan kekurangan gizi serta kurangnya tentang pendidikan masih banyak ditemui ditiap – tiap kabupaten , dan hal adalah merupakan salah satu prioritas perjuangan organisasi disabelitas di NTT untuk selalu melakukan advokasi didalam memperjuangkan anak penyandang disabelitas yang membutuhkan perhatian dari semua pihak terutama pemerintah daerah untuk segera memperbaiki keberadaan anak penyandang disabelitas .sehubungan dengan hal tersebut (H) menemui Jane Dalle Ketua ( Himpunan Wanita Disabelitas Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur ) di sekertariatnya di Jl A Nisnoni no 14 Rt 01 kelurahan Bakunase , kecamatan Kota Raja Kota Kupang . Kepada Jane dalle ditanyakan sejauh mana upaya Himpunan wanita Disabilitas Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur didalam memperjuangkan anak-anak difabel di Nusa Tenggara Timur , kepada (H) jane menjelaskan '' pemerintah kini telah mulai memberdayakan organisasi difabel didalam turut menangani permasalahan tentang keberadaan anak -anak difabel di Nusa Tenggara Timur , Jane juga menambahkan keterangannya bahwa pada tanggal 7 – 8 November 2013 yang lalu mengikuti pertemuan di kota Bandung yang diadakan oleh kementerian Sosial Direktorat Anak tentang program kesejahteraan anak dengan kecacatan dalam pertemuan tersebut dibicarakan pula mekanisme penyaluran bantuan beasiswa untuk 6800 anak penyandang disabelitas di Indonesia , adapun penyerahan beasiswa tersebut akan melalui rekening langsung orang tua dari anak penyandang disabelitas , jane juga menjelaskan bahwa hal ini adalah merupakan hal yang pertama kali tentang program beasiswa untuk anak penyandang disabelitas. Penerima beasiswa untuk anak penyandang disabelitas di Nusa Tenggara Timur pada Tahun 2013 adalah 40 anak penyandang disabelitas dari Kabupaten Belu dan 21 anak penyandang disabelitas dari kabupaten Kupang yang segera akan menerima beasiswa sebesar Rp 800.000 pada awal Desember 2013 , dan apa bila didalam pelaksanaan program tersebut berjalan dengan baik maka program beasiswa kepada anak penyandang disabelitas akan berkesinambungan demikian penjelasan jane

      Related Posts: